Selasa, 21 Februari 2012

PENGOLAHAN SAMPAH



Persampahan merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan, karena didalam semua aspek, kehidupan selalu dihasilkan sampah, disamping produk utama yang diperlukan. Sampah akan terus bertambah seiring dengan banyaknya aktifitas manusia yang disertai semakin besarnya jumlah penduduk di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk mengetahui peranan bakteri dalam proses pengomposan sampah, yang mana bakteri yang digunakan pada studi kasus berasal dari inukolan EM4, kotoran ayam dan cacing.
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari atas zat organic dan zat organic yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan ( sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastic, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dan lain-lain
Komposisi kimia sampah dibagi menjadi :
a.       Sampah organic  
Menurut penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80 % merupakan sampah organic.
Sampah organic dibedakan menjadi sampah organic yang mudah membusuk ( Misalnya, sisa makanan, sampah sayuran dan kulit buah) dan sampah organic yang tidak mudah membusuk (misalnya, plastic dan kertas).
b.      Sampah anorganik
Peran bakteri dalam pengomposan sampah
Proses pembuatan kompos yang dilakukan mempergunakan larutan Effective Microorganisme (EM) yang diperkenalkan Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang
EM  ini terdapat sekitar 80 genus microorganism fermentor.
Secara global terdapat 5 golongan yang pokok : bakteri fotosintetik, lactobacillus sp, streptomycetes sp, ragi (yeast), actinomycetes.
EM4 digunakan untuk memfermentasi bahan organic dalam tanah pada suhu 40-500C
Prosesnya akan melepaskan berupa gula, alcohol, vitamin, asam laktat, asam amino, dan senyawa organic lainnyadan melarutkan unsur hara yang bersifat stabil dan tidak mudah bereaksi sehingga mudah diserap tanaman
Proses fermentasi sampah organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau busuk
Penanganan sampah organik memberikan keuntungan, yaitu:
a.       Pengolahan yang relative singkat, 4-8 minggu
b.      Dapat memberdayakan ekonomi masyarakat
c.       Alternative pemecahan masalah lingkungan.
Kesimpulan
Bakteri dapat membantu mempercepat pengomposan sampah organik, yang mana hasil dari pengomposan dapat digunakan pada pertanian sehingga dapat bernilai ekonomis.a