Persampahan merupakan
masalah yang tidak dapat diabaikan, karena didalam semua aspek, kehidupan
selalu dihasilkan sampah, disamping produk utama yang diperlukan. Sampah akan
terus bertambah seiring dengan banyaknya aktifitas manusia yang disertai
semakin besarnya jumlah penduduk di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk
mengetahui peranan bakteri dalam proses pengomposan sampah, yang mana bakteri
yang digunakan pada studi kasus berasal dari inukolan EM4, kotoran ayam dan
cacing.
Sampah adalah limbah
yang bersifat padat terdiri dari atas zat organic dan zat organic yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan.
Sampah umumnya dalam
bentuk sisa makanan ( sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton,
plastic, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dan lain-lain
Komposisi kimia sampah
dibagi menjadi :
a.
Sampah organic
Menurut
penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80 % merupakan
sampah organic.
Sampah
organic dibedakan menjadi sampah organic yang mudah membusuk ( Misalnya, sisa
makanan, sampah sayuran dan kulit buah) dan sampah organic yang tidak mudah
membusuk (misalnya, plastic dan kertas).
b.
Sampah anorganik
Peran bakteri dalam
pengomposan sampah
Proses pembuatan kompos
yang dilakukan mempergunakan larutan Effective Microorganisme (EM) yang
diperkenalkan Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang
EM ini terdapat sekitar 80 genus microorganism
fermentor.
Secara global terdapat
5 golongan yang pokok : bakteri fotosintetik, lactobacillus sp, streptomycetes
sp, ragi (yeast), actinomycetes.
EM4 digunakan untuk
memfermentasi bahan organic dalam tanah pada suhu 40-500C
Prosesnya akan
melepaskan berupa gula, alcohol, vitamin, asam laktat, asam amino, dan senyawa
organic lainnyadan melarutkan unsur hara yang bersifat stabil dan tidak mudah
bereaksi sehingga mudah diserap tanaman
Proses fermentasi
sampah organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau busuk
Penanganan sampah
organik memberikan keuntungan, yaitu:
a.
Pengolahan yang relative singkat, 4-8
minggu
b.
Dapat memberdayakan ekonomi masyarakat
c.
Alternative pemecahan masalah
lingkungan.
Kesimpulan
Bakteri
dapat membantu mempercepat pengomposan sampah organik, yang mana hasil dari
pengomposan dapat digunakan pada pertanian sehingga dapat bernilai ekonomis.a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar